Pembahasan agama dengan kacamata filsafat bertujuan
untuk menggali kebenaran ajaran-ajaran agama tertentu atau paling tidak untuk
mengemukakan bahwa hal-hal yang diajarkan dalam agama tidak bertentangan dengan
prinsip-prinsip logika.Sehingga dari sanalah diketahui bahwa terdapat hubungan
erat antara filsafat dan agama.
A. Metode
rasional kaum rasionalisme.
Metode rasional dalam filsafat dilahirkan oleh kaum
rasionalisme. Rasionalisme adalah faham filsafat yang mengatakan bahwa akal
adalah alat terpenting untuk memperoleh pengetahuan. Menurut aliran rasionalis,
pengetahuan diperoleh dengan cara berpikir. Aliran rasionalisme ada dua macam
yaitu dalam bidang agama dan dalam bidang filsafat. Dalam bidang agama,
rasionalisme biasanya digunakan untuk mengkritik agama. Sedangkan dalam bidang
filsafat sering digunakan dalam menyusun pengetahuan. Ihsan (2010/150)
Bagi kaum rasionalis, kemampuan akal dalam
mendaptkan pngetahuan pada dasarnya merupakan penolakan terhadap indra karena
indra tidak dapat memberikan pengetahuan yang dapat dipertimbangkan, apakah
pengetahuan itu dikatakan valid secara universal. Fatimah (2010/10). akal
mendapatkan posisi yang pertama dan terpenting dalam mendapatkan pengetahuan,
sehingga filsafat dalam aliran ini menjadikan pemikiran sebagai patokannya.
Dalam kaitannya dengan agama, metode rasional kaum
rasionalisme dapat berpengaruh. Karena dalam mengimplementasikan atau
menafsirkan agama salah satunya dengan mengunakan akal. Seperti dalam
menafsirkan syari’at, akal mempunyai
peran penting dalam ijtihad atau dalam mengqiyaskan suatu hokum.
1. Pemikiran
Spinoza tentang tuhan
Brunch
Spinoz Diahirkan padatahun 1632 dan meninggal dunia padatahun16677 M. Spinoza menjadikan substansi sebagai tema
pokok dalam metafisika, metoda yang digunakan mengikuti metoda descrates.
System
meafisika Spinoza trmasuk jenis yang telah dirintis olehpermenides. Menurutnya
hanya ada satu dzat yaitu “tuhan dan alam’. Baginya, tuhan dalam pengertian
tertentu lebih substansial dari pada pikiran dan materi, karena ia telah
menciptakan keduanya, dan dapat melenyapkannya jika mau. Tuhan juga memiliki
sifat-sifat yang tidak terbatas jumlahnya, karena Dia tidak terbatas dalam
setiap aspekNya. Semua itu bukan benda tetapi sekedar aspek-aspek dari yang
maha suci. Fatimah (2010/54)
Dalam
bidang roh, spiniza berpendapat bahwa roh hanya merupakan satu aspek dari
tuhan.dan oleh sebab itu, roh hanya tunduk kepada hokum spiritual dan tidak
tunduk kepada hokum ilmu pengetahuan atau hokum alam materi. Roh akan hancur
kapanpun tuhan berkehendak karena roh merupakan aspek dari tuhan. Nasution
(1991/90)
2. Kaum
rasionalisme islam (mu’tazilah)
Aliran Mu’tazilah merupakan aliran theologi Islam
terbesar dan tertua, yang telah memainkan peranan penting dalam sejarah dunia
Islam. Aliran Mu’tazilah dikenal sebagai golongan tradisional dalam Islam,
karena di antara yang ada, dialah yang paling banyak memberi fungsi terhadap
akal dalam membahas masalah keagamaan. Namun demikian, untuk mengetahui secara
jelas corak pemikiran aliran Mu’tazilah, maka yang menjadi pembahasan utama
dalam persoalan tersebut adalah peranan akal dalam kehidupan umat manusia,
karena manusia dalam hidupnya di beri dua hal yang menjadi pedoman baginya agar
tidak sesat, yaitu akal dan wahyu. Galuh (2011)
Mu’tazilah adalah mazhab rasionalisme
dalam pemikiran Islam. Alasannya, buikan karena mereka membuktikan
kepercayaan-kepercayaan yang hanya kita terima lewat perantaraan wahyu dengan
argumen-argumen rasional, tapi juga karena mereka mempercayai akal hingga pada
level Ekstrem, seperti jika sebuah teks (nash)
agama bertentangan dengan akal manusia, maka Mu’tazilah akan berpihak kepada
akal, dan teks agama itu harus di tafsirkan. menurut Mu’tazilah, jika manusia
berakal dan berpikir pasti memiliki pengetahuan tentang Tuhan, sekalipun wahyu
belum di turunkan kepadanya.
Menurut Mu’tazilah, hukum dapat di
peroleh lewat akal. Kecenderungan rasionalis Mu’tazilah tidak terletak pada
teori pengetahuan – wacana teoritis pada sumber ilmu pengetahuan – tapi
keteguhan mereka dalam berpegang pada akal.
0 comments: